KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH RAWATIB
ONE DAY ONE HADITS
Sabtu, 24 september 2022 / 27 Safar 1444
Shalat Sunah Rawatib dan Keutamaannya
عن أم حبيبة رضي الله عنهما زوجة النبي صلى الله عليه وسلم أمهات المؤمنين أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال :
« مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ
Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anhuma–istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ummahatul mukminin–, Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 raka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim, no. 728)
Pelajaran Yang Terdapat Di Dalam Hadist :
1. Yang dimaksudkan dengan shalat sunnah dua belas rakaat dalam sehari dijelaskan dalam riwayat At-Tirmidzi, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ
“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas rakaat dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas rakaat tersebut adalah empat rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat sesudah Zhuhur, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah ‘Isya, dan dua rakaat sebelum Shubuh.” (HR. Tirmidzi, no. 414. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).
2. Shalat rawatib adalah shalat yang mengiringi shalat wajib, ada shalat qabliyah dan ada shalat bakdiyah.
3. Shalat rawatib itu ada dua macam:
Shalat rawatib muakkad (yang sangat ditekankan), ada 10 rakaat dalam sehari.Shalat rawatib ghairu muakkad (tidak terlalu ditekankan), ada 12 rakaat dalam sehari.
Shalat Rawatib Muakkad Ada 10 Rakaat Dalam Sehari, Diantaranya :
1. 2 rakaat qabliyah Shubuh
2. 2 rakaat qabliyah Zhuhur
3. 2 rakaat bakdiyah Zhuhur
4. 2 rakaat bakdiyah Magrib
5. 2 rakaat bakdiyah Isya
Shalat Rawatib Ghairu Muakkad, Ada 12 Rakaat Dalam Sehari, Diantaranya :
1. 2 rakaat qabliyah Zhuhur
2. 2 rakaat bakdiyah Zhuhur
3. 4 rakaat qabliyah Ashar
4. 2 rakaat qabliyah Magrib
5 2 rakaat qabliyah Isya
Rincian di atas diringkas dari Hasyiyah Al-Baajuri ‘ala Syarh Al-‘Allamah Ibnu Qasim Al-Ghazzi ‘ala Matn Abi Syuja’, 1:532-536.
Kaidah di atas menunjukkan bahwa:
4. Menunaikan sholat sunah bisa menjadi cara untuk menyempurnakan sholat wajib. Begitu banyak sholat sunah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, salah satunya yang beliau utamakan ialah sunah rawatib.
Shalat qabliyah adalah shalat sunnah yang dilakukan sebelum atau sesudah shalat wajib yang penting masih di waktunya. Shalat bakdiyah adalah shalat sunnah yang dilakukan sesudah shalat wajib, tidak boleh sebelum sebelum shalat wajib, yang penting masih di waktunya.
Tema Hadist Yang Berkaitan Dengan Al Quran :
1. Disyari’atkannya Shalat Sunnah
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensyari’atkan shalat sunnah untuk meningkatkan amal manusia dan menutupi segala kekurangan dan kelalaian yang ada, sebagaimana hal itu diperintahkan oleh Allah dalam Kitab-Nya yang agung, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ
“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada sebagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” [Huud /11: 114]
2. Apabila kamu telah merampungkan urusan-urusan duniamu dan kesibukannya dan telah kamu selesaikan semua yang berkaitan dengannya, maka bulatkanlah tekadmu untuk ibadah dan bangkitlah kamu kepadanya dalam keadaan bersemangat. Curahkanlah hatimu dan ikhlaskanlah niatmu dalam beribadah kepada-Nya dan berharap kepada-Nya.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ
“Apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Rabb-mulah hendaknya kamu berharap.” [Al-Insyirah / 94: 7-8].
Komentar
Posting Komentar