CARA MEMPERINGATI HARI KELAHIRAN NABI S.A.W.

ONE DAY ONE HADITS
Sabtu, 8 Oktober 2022 / 12 Rabi'ul Awwal 1444

Cara Memperingati Hari Kelahiran Nabi

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ؟ فَقَالَ: "فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ"

Dari Abu Qatadah Al-Anshar bahwa Rasulullah Sallahu 'alaihi wa salam ditanya tentang puasa hari Senin. Beliau menjawab, “(Karena) saat itu aku dilahirkan dan saat itu aku dituruni wahyu.” (HR. Muslim).

Pelajaran Yang Terdapat Di Dalam Hadist :

1. Rasulullah Sallahu 'alaih wa salam memperingati hari kelahirannya dengan cara beribadah puasa.

2. Rasulullah Sallahu 'alaihi wa salam mensyukuri hari lahirnya dengan cara beribadah. Yaitu ibadah puasa. Tujuannya adalah mensyukuri nikmat Allah karena sudah dilahirkan pada hari tersebut.

3. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa Rasulullah Sallahu  'alaihi wa salam dalam riwayat yang sahih tersebut telah memperingati hari kelahirannya. 

4. Peringatan itu sendiri bertujuan untuk menunjukkan rasa syukur. Cara memperingatinya adalah dengan beribadah.

5. Maulid merupakan bentuk isim zaman atau isim makan yang berarti tempat atau waktu kelahiran. Memperingati maulud berarti memperingati hari kelahiran. Maulid Nabi berarti waktu lahirnya Nabi. Nabi Muhammad Sallahu 'alaihi wa salam telah memperingati hari lahirnya dengan cara beribadah. 

6. Kita sebagai umatnya, dapat meneladani contoh yang diberikan beliau, memperingati kelahiran beliau dengan melakukan amal shaleh yang tidak dilarang agama.

7. Mensyukuri kelahiran Rasulullah Sallahu 'alaihi wa salam adalah bentuk kecintaan dan penghormatan kepada manusia agung yang telah membawa umat manusia ke jalan kebaikan. Kelahirannya merupakan kado dari Allah Subhanahu wa ta'ala untuk umat manusia.

8. Maka siapa yang berpuasa pada hari Senin, sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berpuasa dengan harapan mendapatkan ampunan Allah dan bersyukur atas nikmat Allah yang diturunkan kepada hambanya pada hari ini dan diantaranya adalah dengan dilahirkan nabinya, maka itu adalah perkara yang baik dan sesuai dengan riwayat shahih dalam sunah Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

9. Bergembira dengan Rosulullah shallallahu alaihi wa sallam itu, Sepantasnya diwujudkan dengan mengikuti ajaran/tuntunan beliau shallallahu alaihi wa sallam dan berpegang teguh dengannya, menjauhi semua bentuk bid’ah dalam agama ini, dan beribadah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dan disyari’atkan oleh beliau shallallahu alaihi wa sallam.
Hal ini, dalam rangka untuk mengamalkan sabda beliau shallallahu alaihi wa sallam sebagai berikut :

عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين من بعدي, عضوا عليها بالنواجد, وإياكم ومحدثات الأمور, وإن كل بدعة ضلالة

"Hendaknya kalian berpegang teguh pada Sunnah-ku dan Sunnah Khulafaur Rosyidin yang mendapatkan petunjuk sepeninggalku. Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian (yakni pegang teguhlah sunnah tersebut) ! Dan berhati-hatilah kalian dengan perkara-perkara baru (yang diada-adakan atas nama agama ini), karena sesungguhnya semua bid’ah itu adalah sesat !”
(HR. Imam At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan yang lainnya dengan sanad yang shohih ) 

BACA JUGA :

Tema Hadist Yang Berkaitan Dengan Al Qur'an :

1. Dengan adanya hidayah dan agama islam yang hak (yang  dibawa oleh  nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam) ini datang kepada kita, hendaklah kita bergembira, karena hal itu merupakan sesuatu yang lebih patut untuk kita bergembira 
Yakni lebih baik daripada harta benda duniawi dan semua perhiasannya yang pasti akan fana dan lenyap itu.

 قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ 

Katakanlah, ”Dengan karunia Allah dan rahmatnya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” [Yunus:58]

2. Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitahukan bahwa Dia menjadikan Muhammad Shalallahu'alaihi Wasallam sebagai rahmat buat semesta alam. Dengan kata lain, Dia mengutusnya sebagai rahmat buat mereka. Maka barang siapa yang menerima rahmat ini dan mensyukurinya, berbahagialah ia di dunia dan akhiratnya. Dan barang siapa yang menolak serta mengingkarinya, maka merugilah ia di dunia dan akhiratnya.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. (Al-Anbiya: 107)

3. Setiap orang yang mengakui dirinya cinta kepada Allah, sedangkan sepak terjangnya bukan pada jalan yang telah dirintis oleh Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi Wasallam; bahwa sesungguhnya dia adalah orang yang dusta dalam pengakuannya, sebelum ia mengikuti syariat Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam dan agama yang dibawanya dalam semua ucapan dan perbuatannya. 

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah, "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian," Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imran:31].

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKARA YANG WAJIB DIKETAHUI TENTANG PUASA

SEJARAH TAHUN BARU 1 JANUARI

NASEHAT UNTUK SEMUA MUSLIM