KEUTAMAAN SHOLAT SUNNAH DUA RAKAAT SEBELUM SUBUH

ONE DAY ONE HADITS
Rabu, 21 september 2022 / 24 Safar 1444

Pentingnya Dua Rakaat Shalat Sunnah Shubuh

وَعَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ بِلاَلِ بْنِ رَبَاحٍ رَضِيَ اللَّهُ عنْهُ، مُؤَذِّنِ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم أَنَّهُ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم لِيُؤذِنَهُ بِصَلاةِ الغَدَاةِ، فَشَغَلتْ عَائشَةُ بِلاَلاً بِأَمْرٍ سَأَلَتْهُ عَنْهُ حَتىَّ أَصْبَحَ جِدًّا، فَقَامَ بِلاَلٌ فَآذَنَهُ بِالصَّلاةِ، وتَابَعَ أَذَانَهُ، فَلَمْ يَخْرُجْ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم، فَلَمَّا خَرَجَ صَلَّى بِالنَّاسِ، فَأَخبَرهُ أَنَّ عَائِشَةَ شَغَلَتْهُ بِأَمْرٍ سَأَلَتْهُ عَنْهُ حَتَّى أَصْبَحَ جِدّاً، وأَنَّهُ أَبطَأَ عَلَيهِ بالخُرُوْجِ، فَقَال يَعْني النَّبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: “إِنِّي كُنْتُ رَكَعْتُ رَكْعْتَي الفَجْرِ”فقالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّك أَصْبَحْتَ جِدًّا؟ فقالَ:”لَوْ أَصْبَحْتُ أَكْثَرَ مِمَّا أَصبَحْتُ، لرَكعْتُهُمَا، وأَحْسنْتُهُمَا وَأَجمَلْتُهُمَا” رَوَاهُ أَبو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ حَسَنٍ

Dari Abu ‘Abdillah Bilal bin Rabah, muazin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa ia mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memberitahukannya waktu shalat Shubuh. Namun, Aisyah membuat sibuk Bilal dengan satu hal yang ia minta sehingga waktu sudah pagi sekali. Lantas Bilal berdiri kemudian memberitahukan waktu shalat dan diikuti oleh azannya. Namun, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam belum keluar. Maka ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar, beliau shalat mengimami orang-orang.
Setelah itu, Bilal memberitahukan beliau bahwa ‘Aisyah telah menyibukkan dirinya dengan satu permintaannya sehingga waktu sudah pagi sekali dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lambat untuk keluar. Maka beliau berkata, “Aku melaksanakan shalat dua rakaat qabliyah Shubuh dahulu.” Bilal lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau telah memasuki waktu pagi sekali?” Beliau berkata, “Seandainya aku lebih terlambat dari tadi pagi, aku pasti melaksanakan shalat dua raka’at tersebut, serta menyempurnakan dan membaguskannya.” (HR. Abu Daud, dengan sanad hasan) [HR. Abu Daud, no. 1257. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih]

Pelajaran Yang Terdapat Di Dalam Hadist :

1. Boleh berbicara pada seorang wanita dan bertanya kepadanya ketika dibutuhkan.

2. Bilal benar-benar memuliakan istri Nabi, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Ia benar-benar mendengar apa yang dikatakan Aisyah sampai memenuhi hajatnya dan tidak mengingkarinya.

3. Boleh mengabarkan ada orang yang membuat kita jadi tersibukkan diri, tetap menyampaikan tetap dengan cara yang halus.

4. Hendaklah para jamaah tetap menunggu imam sampai imam datang selama tidak luput dari waktu shalat.

5. Boleh saja muadzin meminta imam untuk segera menghadiri shalat.

6. Siapa saja yang meninggalkan shalat atau meninggalkan waktu shalat tanpa ada uzur syar’i, bahkan sibuk dengan jual beli, hendaklah ada amalan tambahan yang dilakukan seperti memperbanyak membaca Al-Qur’an, memperbanyak dzikir tasbih, memperbanyak doa, thuma’ninah dan khusyu dalam ibadah selama waktu masih ada. Ini dilakukan untuk menutupi kekurangan karena mengakhirkan shalat dari awal waktunya. 

7. Menutupi kekurangan ini bisa dilakukan juga dengan bersedekah dan membebaskan budak seperti dilakukan oleh para salaf pada masa silam.
‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhupernah menghukumi dirinya dengan mengeluarkan sedekah berupa tanah yang harganya 200.000 dirham karena luput dari shalat ‘Ashar secara berjamaah.

8. Pentingnya dua rokaat shalat sunah subuh. Beliau bersabda, "Seandainya aku lebih terlambat dari tadi pagi, aku pasti melaksanakan shalat dua raka’at tersebut, serta menyempurnakan dan membaguskannya."

Tema Hadist Yang Berkaitan Dengan Al Quran :

1. Perintah Allah kepada mereka agar melakukan rukuk (salat) bersama orang-orang yang rukuk (salat) dari kalangan umat Muhammad Shalallahu'alaihi Wasallam Singkatnya, jadilah kalian bersama-sama mereka dan termasuk golongan mereka.

وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

Dan dirikanlah salat, tunaikan zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk. (Al-Baqarah: 43)

2. Sesungguhnya mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik itu dapat menghapuskan dosa-dosa yang terdahulu.

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. (Hud: 114)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKARA YANG WAJIB DIKETAHUI TENTANG PUASA

SEJARAH TAHUN BARU 1 JANUARI

NASEHAT UNTUK SEMUA MUSLIM